Relay
Beberapa aplikasi pada
industri dan kontrol proses memerlukan relai sebagai elemen kontrol penting.
Pada pokoknya relai digunakan sebagai alat penghubungan pada rangkaian. Fungsi atau kegunaan relai (relay) dalam dunia
elektronika sebenarnya juga sama seperti dalam teknik listrik. Hanya saja
kebanyakan relay yang digunakan dalam teknik elektronik adalah relay dengan
voltase kecil seperti 6volt, 12volt, 24volt berbeda dengan teknik listrik yang
memakai relai 220 volt, 110 volt. Namun ada juga dalam teknik elektronik yg
memakai relai dg voltase tinggi. Walau ada perbedaan pemakaian voltase pada
relay, sebenarnya relay memiliki fungsi/kegunaan yg sama yakni sebagai alat
pengganti saklar yang bekerja untuk mengontrol/membagi arus listrik ataupun
sinyal lain ke sirkuit (circuit) rangkaian lainnya.
Pada dasarnya, Relay
terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
· Electromagnet
(Coil)
· Armature
· Switch
Contact Point (Saklar)
· Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
· Normally
Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi
CLOSE (tertutup)
· Normally
Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi
OPEN (terbuka)
Generator
Generator atau yang biasa
disingkat dengan genset merupakan perangkat yang berguna untuk menghasilkan
energi listrik. Mengapa dinamakan ‘generator set’? perangkat genset pada
dasarnya terdiri atas dua piranti yang berbeda, yakni alternator atau generator
dan engine. Alternator atau generator berfungsi sebagai perangkat pembangkit
listrik, sedangkan engine mengemban tugas sebagai piranti pemutar.
Alternator atau generator
adalah gulungan atau kumparan dari tembaga yang terdiri atas rotor -kumparan
berputar- dan stator-kumparan statis-. Sementara, engine berupa perangkat mesin
diesel yang berbahan bakar solar ataupun bensin.
Dalam bidang ilmu fisika,
secara sederhana dapat dideskripsikan bahwa engine bertugas memutar rotor pada
generator sehingga tercipta medan magnet pada bagian kumparan stator generator.
Medan magnet yang tercipta pada bagian stator selanjutnya berinteraksi dengan
rotor yang berputar dan menghasilkan arus listrik sesuai dengan hukum Lorentz.
Arus Listrik yang
diciptakan generator mempunyai perbedaan tegangan diantara kedua kutub
generator tersebut sehingga jika disambungkan dengan bebean akan menimbulkan
adanya energi listrik. Keadaan semacam ini dalam ilmu fisika dirumuskan dengan
P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan Volt Ampere atau VA.
Sementara rumusan fisika yang lebih kompleks adalah P (daya) = V (tegangan) x I
(arus) x CosPhi (faktor daya) dalam satuan Watt.
Belitan motor akan terhubung bintang dengan konsumsi arus sekitar 1/3 dari arusMotor akan terhubung delta mendapatkan tegangan dan daya serta torsi penuh dari supply. Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup digemari sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang kecil beberapa saat awal motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan yang membuatnya kurang menjadi pilihan setelah adanya pengembangan reduced voltage starter yang leibh lebih baik seperti soft starter. Satu-satunya alasan pemilihan jenis starter ini adalah biaya yang lebih murah dibandingkan reduced voltage starter lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar